Bicara Sepak Bola Mandiri, Samarinda Pernah Melakukannya
Ditengah giatnya beberapa klub ISL mempersiapkan sepak bola mandiri tanpa APBD musim depan, gerakan lebih santai justru terlihat di manajemen Persisam Putra. Wajar, pasalnya jika melihat petinggi klub yang ada di struktural pengurus, nama H Harbiansyah Hanafiah sudah pasti menjadi jaminan kemandirian.
Pria yang akrab di sapa, Pak Haji tersebut memang dikenal sudah lama mengurusi sepak bola. Jauh sebelum menanggani sepakbola bersumber dana pemerintah, H Harbiansyah sudah lebih dulu pernah membiayai klub pribadinya bernama Putra Mahakam hingga Putra Samarinda.
Kedua klub ini bahkan menjadi satu diantara sedikit klub sepak bola Indonesia tahun 90an yang berhasil hidup tanpa sekalipun tersentuh dana bantuan pemerintah. Di kalangan klub Kalimantan Timur, Pupuk Kaltim (PKT) Bontang dan Putra Samarinda bahkan pernah sukses dengan sepak bola mandiri.
“Alhamdulillah, kita sudah punya basic dari figur pak haji dalam mengelola sepak bola mandiri. Pengalaman beliau dalam mengurus sepak bola puluhan tahun insyaallah jadi motivasi kita untuk belajar banyak dari GM kita tersebut,” ucap Tommy Ermanto Pasemah, Presiden Pusamania, suporter terbesar di Kalimantan.
Profesionalnya Persisam Putra dalam kendali PT Putra Samarinda Indonesia pimpinan H Harbiansyah Hanafiah juga masih terlihat kala mengambil alih kembali sepak bola Samarinda di era subsidi pemerintah. Hal itu seperti yang diungkapkan Fajrian Nur, Humas Persisam.
“Saya pernah dengar ucapan beliau, jauh lebih mudah mengelola klub berlabel pemerintah dibanding membiayai sendiri klub seperti yang pernah beliau lakukan. Jadi hindari penyalahgunaan dana. Utamakan kepentingan banyak orang, itu yang akan kami ingat dan terapkan,” tandas Fajrian Nur, yang juga Dosen disalahsatu perguruan tinggi di Samarinda tersebut. **

The Godfather of Borneo Football, H Harbiansyah Hanafiah.
Kedua klub ini bahkan menjadi satu diantara sedikit klub sepak bola Indonesia tahun 90an yang berhasil hidup tanpa sekalipun tersentuh dana bantuan pemerintah. Di kalangan klub Kalimantan Timur, Pupuk Kaltim (PKT) Bontang dan Putra Samarinda bahkan pernah sukses dengan sepak bola mandiri.
“Alhamdulillah, kita sudah punya basic dari figur pak haji dalam mengelola sepak bola mandiri. Pengalaman beliau dalam mengurus sepak bola puluhan tahun insyaallah jadi motivasi kita untuk belajar banyak dari GM kita tersebut,” ucap Tommy Ermanto Pasemah, Presiden Pusamania, suporter terbesar di Kalimantan.
Profesionalnya Persisam Putra dalam kendali PT Putra Samarinda Indonesia pimpinan H Harbiansyah Hanafiah juga masih terlihat kala mengambil alih kembali sepak bola Samarinda di era subsidi pemerintah. Hal itu seperti yang diungkapkan Fajrian Nur, Humas Persisam.
“Saya pernah dengar ucapan beliau, jauh lebih mudah mengelola klub berlabel pemerintah dibanding membiayai sendiri klub seperti yang pernah beliau lakukan. Jadi hindari penyalahgunaan dana. Utamakan kepentingan banyak orang, itu yang akan kami ingat dan terapkan,” tandas Fajrian Nur, yang juga Dosen disalahsatu perguruan tinggi di Samarinda tersebut. **
Tidak ada komentar:
Posting Komentar