Rabu, 13 April 2011. Mungkin ini hari paling indah yg ku rasakan sebagai Pusamania. Ga pernah terpikir akan mendukung Persisam ke Bandung, paling hanya sebatas Kerawang dan Jakarta aja pikiran ini akan tertuju untuk mendukung tim Persisam Putra Samarinda.
Ditulis oleh : Diaz Zullian
Ketika hari selasa, mendapatkan pesan facebook dari teman-teman pusamania yg menginginkan adanya Pusamania untuk hadir di Stadion Jalak Harupat Soreang Bandung, hati ini bergejolak untuk berangkat apa ga. Akhirnya berkomunikasi dengan temen-temen sekitar yang ada, aku putuskan untuk pergi ke bandung pada hari rabu untuk mendukung Persisam Putra Samarinda.
Atribut oren pun disiapkan didalam tas. ga mudah masuk bandung dengan atribut oren, karena bandung juga mempunyai rivalitas dengan tim ibu kota yg warnanya sama dengan warna kebanggaan pusamania tersebut :D
Saya pun sampai di bandung. dijemput oleh seorang Viking dan 2 orang pusamania yaitu Muhammad Diaz Purnama dan Muhammad Nurul Arifin yg berdomisili di Bandung. Kami pun menuju hotel pemain dan masuk hotel dengan menggunakan jersey Persisam. Para pemain melihat kami memakai atribut oren, Bertemu dengan Wawan dan Deddy Kusuma yang sangat ramah, kami pun di ajak masuk kamar, sembari istirahat sambil menonton pertandingan AFC cup antara Persipura vs Chonburi.
Waktu pun menunjukkan pukul 3 sore, saatnya untuk pergi ke stadion, takutnya macet dan euforia stadion Jalak Harupat. Ketika sampai dijalak harupat, kami sudah memakai jersey Persisam tetapi kami tutupi dengan jaket kami. Adrenalin kami pun terpacu, kalah deh sama main tornado. Main tornado ga ada apa2nya di banding Oren hadir di Lautan biru :D
Bis pemain persisam pun baru datang, dan masuk ke dalam stadion. lalu kami kejar bis persisam dan ketika bis persisam masuk, (siapa tau bisa nton gratis :D ) kami pun berbicara dengan seorang penjaga pintu bahwa kami dari samarinda. Akhirnya penjaga pintu memberikan ijin untuk masuk. Alhamdulillah, kami bertemu dengan keluarga H.Harbiansyah, dan duduk di kursi VIP, duduk, masih menggunakan jaket, rasa deg2an ga pernah hilang dari benak kami.
“Dikamus seorang Pusamania, tidak ada kata gratisan, tapi di saat tur mungkin kalian bisa maklum, karena kita juga perlu memikirkan badget yang keluar. Toh dengan kami masuk dari akses pemain, keamanan kami lebih terjamin kan? hehe,” Diaz Zulian, menanggapi tulisannya yang menceritakan berharap masuk gratis..
Ketika pukul jam 6, teman kami yang bernama Roni perwakilan distrik Unpas memperbolehkan kami untuk menggunakan atribu Oren, dengan rasa cemas dan ragu kami pun melepas jaket kami..
Ketika masuk melewati pintu samping stadion
Hanya selang brapa detik, kami menjadi pusat perhatian, dan saya pun hanya bisa tertunduk takut. Belum sampai 1 menit kami menggunakan atribut, ada beberapa viking datang dari kami, saya pun semakin cemas, tapi perasaan cemas saya langsung hilang kita mereka berkata :
- Dari Samarinda yaaa ? Selamat datang ya di kota Bandung ! -
Beberapa saat ketika melepas jaket
Bebaskan Ariel. Hahahahaha
Mereka pun langsung mengajak kami untuk foto bareng. ya seruu.. ternyata kami diterima oleh para bobotoh !
tapi cerita ga sampe disitu aja, ketika kick off kami pun menyemangati masing2 tim yang kami belaaaa. atmosfer seperti ini, baru saya temui disini, di tengah2 suporter tuan rumah, hadir segelintir Pusamania . :D
ketika gol pertama dan gol kedua persib, ada bapak2 yg mendatangi kami, memeluk kami. Mungkin arti pelukan itu kami diterima di bandung dengan atribut oren :) . Saat Persisam kebobolan, hanya sedikit rasa sedih yang terasa. Ketakutan dari dalam diri memakai atribut oren ditengah ribuan biru.
Babak pertama pun selesai..
Ada beberapa cerita menarik ketika pertandingan sedang istirahat..
1. Bertemu penjual kerupuk yg kerupuknya berwarna oren. Ketika beliau melihat Pusamania, seketika itu juga penjual kerupuk itu berkata , “Kerupuk Persisam, kerupuk Persisam..”, orang pun tertawa ketika mendengar penjual tersebut memberi nama kerupuk yg dijualnya , kami pun langsung membeli 10 bungkus dan berbagi dengan penonton disekitar kami (walaupun hanya kerupuk, rasanya senang bisa berbagi)
Kerupuk Persisam
2. beberapa viking yg disampingku membawa makanan sendiri. aku pun tercengang mereka membawa makanan sendiri dari rumah. Isi kotak makanannya pun lengkap, ada ayam goreng, mie, sama tempe (kebetulan lagi laper, jadi ngiler juga :D ) dan aku pun langsung bertanya :

Diaz : Udah sering bawa bekal sendiri ? :
Viking : kami disini setiap nton bola membawa makan sendiri ..

lalu, ada orang disebelah kami berkata, “membawa makanan sendiri dari rumah sudah menjadi kebiasaan kami”.
Orang yang berada di dalam foto ini lagi-lagi membuat aku tercengang, kebanyakan orang mengajak kami untuk bertukar atribut kebanggan tim masing-masing, tetapi orang ini tidak, dia ingin bertukaran yel-yel dari Pusamania. Gokil nih orang, jarang-jarang orang ngajak tukeran ky gini.. Tapi aku ga punya mp3 yel-yel pusamania di hape, adanya di laptop, raut mukanya sedikit kecewa ketika aku bilang, ga ada yel-yel di hape ku, yel-yel nya ga dimasukin ke dalam hp.. :D , (Jadi para kalian Pusamania, jangan lupa hp kalian di isi juga yel-yel pusamania)
Bawa bekal nih !!

Kembali ke pertandingan..
Riuh stadion kembali bergema.. Pusamania dan Viking kembali menjadi musuh dalam 45 menit. Persisam memegang kendali pertandingan, dan akhirnya gol dari M.Robi tercipta menyusul ketertinggalan 2-1.

ketika gol Persisam terjadi, dengan reflek 2 orang Pusamania reflek berdiri dengan lantangnya berteriak GOOLLL.. (aku juga reflek berkata gol, tetapi aku hanya duduk :D ) beberapa viking yg berada agak jauh dari Pusamania, sepertinya kurang suka dengan reaksi Pusamania ketika merayakan gol dari M.Robi, mereka pun mengepalkan tangan sembari mengarahkan tangannya kepada kami, sontak viking yg berada disekitar kami berdiri untuk menenangkan temannya tersebut.

Kami pun pucat, deg-degan takut dengan apa yang akan terjadi nanti dengan kami..
kami pun diam, jarang berbicara. Teman kami , Roni dari Viking berbicara kepada saya, “Ntar klo ada Gol lagi, reaksi nya jangan berlebihan, santai aja ya” aku pun langsung mengangguk yakin.

Selang beberapa menit, Stadion semakin menggema ketika kepemimpinan wasit mungkin dianggap tidak adil.. Pusamania pun semakin tegang, takut, dan berpikir untuk melepaskan atribut Oren dari badan kami.. tapi Roni menjamin keadaan kami, dia menenangkan kami.
saat skor 3-1 kami pun masih takut, saat 4-1 keadaan semakin bisa dikendalikan. akhirnya peluit tanda berakhirnya pertandingan dibunyikan oleh wasit. Viking pun mendatangi kami, mengajak salaman, dan foto bareng, dan tidak sedikit viking yg meminta atribut dari Pusamania.
kejadian itu membuatku seakan lupa dengan kekalahan telak 1-4 dari Persib Bandung. sedih pasti ada, tetapi yg menutupi kesedihan itu adalah perlakuan viking terhadap Pusamania. menyambut kami dengan terbuka, dengan baik.
kami pun turun dari tribun VIP ke locker room pemain persisam, ga disangka kami bertemu dengan kembarannya Syekh Puji :D :D :D dia pun meminta kami untuk foto bareng. tapi kami ga sempat untuk berfoto :D , tapi sempat donk kami berfoto dengan Ninit Kaluna :D :D :D
Ninit juga mencintai Persisam
Di depan locker room kami masih diminta oleh viking untuk berfoto bersama.. Dan ada seseorang Viking yg menggunakan kursi roda, dan aku pun langsung bertanya kepada roni. “tadi aku liat dia ada di pinggir lapangan, siapa dia?”
“dia adalah viking sejati, dia ga pernah melewatkan satu pun pertandinga Persib, dia selalu diberi akses untuk nonton langsung” begitu kata Roni.
Aku pun kembali ngobrol dengan viking yg menggunakan kursi roda itu (aku lupa menanyakan siapa namanya), dia meminta kami untuk bertukar atribut, tapi aku hanya punya 1 kaos pusamania ini..
aku pun sedikit menyesal ketika memberikan jersey Persisam ku kepada orang yang meminta ketika berada di tribun vip. karena aku membawa 2 baju, 1 kaos yg kupakai, satunya lagi jersey yg kusimpan didalam tas. :( :(
saat akan mengakhiri obrolan , dia menanyakan siapa yang akan menjadi lawan Persisam selanjutnya. aku pun langsung menjawab lawan Persijap Jepara. Dan dia membalas dengan kalimat, “Semoga menang ya lawan Persijap”.
Ninit juga mencintai Persisam

Akhirnya kami keluar stadion, bertemu dengan Viking yang lain yg dikenal oleh Roni.. kami pun sempat ngobrol,
dan diakhir obrolan mereka berkata, “Sejarah pun terjadi di Jalak Harupat.. Oren bisa masuk di Bandung. dan berbaur dengan para viking. Selamat! “

Kami merasa sangat bangga karena kami yang hanya berlima diterima dengan sangat baik oleh para Viking. Kami pun keluar stadion, melihat euforia para Viking yang merayakan kemenangan malam itu. Pemandangan yang ga pernah kulihat, dimana semua orang, semua warga memadati jalan disekitar Jalak Harupat untuk melihat tim yg didukungnya tersebut. semua Viking Konvoi.
Bersama Viking Utara
Anggapan ku klo di Samarinda, pemandangan tersebut cuma bisa diliat pas merayakan 17-an. ky pawai, orang2 memadati pinggir jalan untuk menyambut tim nya tersebut. Kata salah satu viking, “mau persib menang, mau persib kalah, kami akan melakukan hal ini disini”
setelah ikut konvoi, kami pun singgah di Sektretariat Gurame Viking. bersantai, ngobrol, makan..

seruuuuu ! :D
kami pun diajak mereka karokean. sungguh berkesan dan terharu rasanya dengan apa yang kudapat pada hari itu. Kebersamaan yang Indah sebagai Suporter :)

Pusamania di Sekretariat Gurame
Makan bareng di Sekretariat Gurame
goyaaannnggg … :D
Selesailah perjalanan kami Pusamania untuk bersilaturahmi dengan Viking , dan mendukung Persisam di Bandung, pada hari Rabu kemarin. Sangat berkesan, ingin rasanya tahun depan kembali lagi ke Stadion tersebut.. :)
Terimakasih Viking atas sambutannya kepada Pusamania. Terimakasih Roni Raharja yang sudah mendampingi kami selama di Bandung. Hari itu SUNGGUH BERKESAN !
Tahun depan kami akan lebih banyak lagi :D thanks Bobotoh