Meski dibuat was-was, Indonesia berhasil memetik kemenangan 4-3 atas Turkmenistan di leg kedua PraKualifikasi Piala Dunia 2014. Ditambah hasil 1-1 pada pertemuan pertama, Firman Utina cs berhak mendapat tiket ke babak berikutnya.

El Loco Gonzalez sumbang 2 gol dari 4 gol yang berhasil bersarang di gawang Turkmenistan. Indonesia menang tipis 4-3, sekaligus memastikan diri lolos ke ronde 3 PPD 2014.
Di Stadion Utama Gelora Bung Karno, penampilan ‘Skuad Merah Putih’ sangat impresif terutama di babak pertama. Dua gol Gonzales sempat membawa Indonesia unggul, sebelum skor berubah menjadi 3-0 setelah Nasuha menjebol gawang lawan dari jarak jauh.
Juga mengundang decak kagum dalam laga itu adalah Boaz. Mengandalkan kecepatan dan skill olah bola yang sangat baik dia beberapa kali menebar ancaman ke gawang lawan.
Meski banyak pemainnya yang tampil impresif, pelatih Rijsbergen memilih untuk tidak memberi sanjungan khusus pada mereka. Menurutnya kemenangan yang didapat adalah hasil kerja seluruh tim.
“Saya tak mau menyebutkan siapa yang main paling bagus. Saya cuma mau membahas penampilan tim. Saya tak akan pernah membahas pemain secara individu,” ungkap Rijsbergen dalam konferensi pers usai laga.
“Jadi, saya tak mau menyebut nama secara spesifik. Ini adalah kerja keras dari 26 pemain yang sudah berjuang merebut kemenangan ini,” lanjut dia.
Terkait besarnya ketergantungan tim pada Firman Utina sebagai seorang pengatur serangan, pelatih asal Belanda itu menyebut kalau di skuad timnas saat ini masih sulit mencari pemain dengan kemampuan setara. Karenanya, kedepannya dia akan mencari pemain lain untuk bisa ditarik ke skuad timnas.
“Nanti setelah liga dimulai, kita tentu akan melakukan scouting. Saat kita punya lebih banyak pemain, maka akan ada kompetisi di antara pemain. Saat saya datang, saya tak punya banyak waktu untuk mencari pemain. Oleh karena itu, kita hanya mengembangkan tim yang sudah ada,” demikian tuntasnya.
Stamina Punggawa Drop
Menurunnya permainan Indonesia di babak kedua juga tak lepas dari komentar Cristian Gonzales. Namun penyerang timnas itu juga bersyukur bahwa ‘Skuad Garuda’ bisa lolos.
El Loco menyumbang dua gol pada pertandingan tersebut, membuktikan ketajamannya ketika berbaju merah-putih. Indonesia sendiri unggul 3-0 ketika babak pertama selesai.
Indonesia kemudian unggul 4-1, tapi Turkmenistan sempat membuat timnas deg-degan di 10 menit terakhir. Mereka berhasil melesakkan dua gol yang membuat kedudukan berubah menjadi 4-3. Andai tim tamu bisa mencetak satu gol lagi, maka Indonesia dipastikan gagal lolos ke putaran berikutnya.
Cristian mengakui bahwa Indonesia kurang konsentrasi dan terlalu percaya diri. Di sisi lain, Turkmenistan juga memberikan perlawanan dengan ketat.
“Kenapa babak kedua? Kurang konsentrasi dan terlalu percaya diri jadinya permainan menurun. Kita babak kedua main mati-matian karena mereka juga mau lolos,” ujarnya.
“Alhamdulillah kita menang. Kita senang sekali, tapi Indonesia selalu kurang konsentrasi kalau mau akhir-akhir. Tapi untung kita lolos,” lugasnya.
Sementara itu, gelandang timnas, Ahmad Bustomi, mengatakan bahwa kondisi fisik para pemain memang tidak dalam kondisi terbaik. Ini juga menjadi salah satu faktor kedodorannya Indonesia di saat-saat akhir. “Stamina nggak bisa dibohongi. Kita memang drop, jadinya kami ditekan oleh mereka.” ucap Loco.
Hal senada juga diutarakan asisten Pelatih Rahmad Darmawan, “Kondisi anak-anak drop, persiapan kita nggak ada, agak kendor di babak kedua. Mestinya kita bisa menekan lini tengah, namun karena masalah stamina, kita kurang bisa continue,” ujar Rahmad seusai pertandingan.
“Pemain datang ke TC (training camp) dalam kondisi liburan. Dalam waktu 10 hari dituntut dua pertandingan dan pertandingan yang luar biasa,” lanjutnya.
Rahmad juga menganalisis bahwa dua gol terakhir Turkmenistan terjadi karena kesalahan lini tengah. Hal ini terlihat dari begitu mudahnya bola sampai ke lini belakang dan akhirnya membobol jala Ferry Rotinsulu.
Bermain di bawah dukungan sekitar 75 ribu penonton di Stadion Gelora Bung Karno, Kamis (28/7/2011), Indonesia unggul 2-0 dalam 18 menit lewat gol ganda Cristian Gonzales.
Gol Muhammad Nasuha di akhir babak pertama membuat ‘Merah Putih’ unggul 3-0, tetapi Turkmenistan memperkecil ketertinggalan jadi 1-3 berkat gol Arslanmurad Amanov.
Indonesia menjauh lagi jadi 4-1 berkat gol Muhammad Ridwan dan kian di atas angin ketika Turkmenistan dipaksa bermain dengan 10 orang. Tetapi di saat itu justru Turkmenistan mencetak dua gol tambahan melalui usaha Berdy Shamuradov dan Gahrymanberdy Chonkaev.
Langsung Diguyur Bonus
Kemenangan atas Turkmenistan ditanggapi dengan positif oleh Ketua Umum PSSI Djohar Arifin Husin. Ia menyebut, timnas bakal mendapat bonus Rp 30 Juta per Orang.
Indonesia menang tipis 4-3, yang mana membuat Firman Utina dkk. lolos ke babak ketiga kualifikasi Piala Dunia 2014 dengan agregat 5-4. Namun, ada beberapa catatan yang diambil dari pertandingan tersebut.
Persiapan yang mepet membuat kondisi fisik para pemain menjadi tidak maksimal. Imbasnya, seperti yang juga diakui oleh asisten pelatih Rahmad Darmawan, Indonesia kedodoran di babak kedua.
“Luar biasa penampilan anak-anak. Kita tahu persiapannya singkat. Ini hasil yang luar biasa,” ujar Djohar seusai pertandingan yang berlangsung Kamis (28/7/2011) malam WIB.
“Kita tahu masalah stamina. Babak kedua kita kendor. Ini bagus buat pembelajaran dan perbaikan untuk ke laga-laga selanjutnya,” lanjutnya.
Djohar kemudian memberikan kabar bahagia itu. “Bonus 30 juta per orang akan diberikan oleh PSSI. Di ruang ganti kami menyampaikan apresiasi atas permainan anak2,” bebernya.
Puji Suporter Indonesia
Sementara itu, Pelatih Turkmenistan, Yazguly Hojageldiyev, menyayangkan ketidakmampuan timnya mencetak gol keempat ke gawang Indonesia. Kalah dalam laga sengit, dia mengucap selamat buat Firman Utina dkk.
Turkmenistan sepertinya akan menderita kekalahan denan skor telak setelah tertinggal 0-3 di babak pertama. Apalagi mereka kemudian dipaksa bermain hanya dengan 10 orang menyusul kartu merah yang didapat Bahtiyar Hojaahmedov.
Namun dalam kondisi tidak menguntungkan tersebut Turkmenistan justru mampu mengejutkan Indonesia dengan gol-golnya. Keunggulan 4-1 yang sudah didapat tuan rumah berhasil diperkecil menjadi 4-3.
Namun Turkmenistan akhirnya tetap tak mampu mencetak gol keempat untuk bisa meraih tiket ke babak selanjutnya dengan keunggulan agresivitas gol tandang. Skor 4-3 bertahan hingga laga usai.
“Selamat atas kemenangan Indonesia. Kami sebenarnya bisa menguasai permainan selama 90 menit. Tapi, sayangnya kami tak bisa mencetak gol keempat,” sahut Yazguly Hojageldiyev usai pertandingan.
“Pada babak pertama, kami tak bisa menguasai lini tengah. Tapi terima kasih kepada anak-anak yang bisa menampilkan permainan bagus pada babak kedua dan main nothing to lose sehingga bisa membuat tiga gol,” lanjut dia.
Satu hal yang diakui Hojageldiyev membuat Indonesia bermain sangat baik adalah dukungan dari puluhan ribu suporter yang memadati Stadion Utama Gelora Bung Karno. Dukungan tanpa henti sepanjang laga menjadi suntikan semangat buat Firman Utina cs.
“Indonesia main di depan pendukungnya sendiri dan itu mungkin membuat mereka main bagus. Suporter adalah pemain ke-12 mereka,” tuntas Hojageldiyev.