Masa depan sepak bola Indonesia baru jelas setelah 9 Juli mendatang. Sebab pada tanggal tersebut, Kongres PSSI dilaksanakan di Solo untuk mencari siapa Ketua Umum PSSI pengganti Nurdin Halid.
H Harbiansyah, GM Persisam.
Persisam Putra, salah satu tim yang tampil di Indonesia Super League (ISL) di dua musim terakhir, sudah pasti menjadi salah satu tim yang kena imbas jika hasil kongres ternyata tak sesuai dengan keinginan.
H Harbiansyah Hanafiah, General Manager (GM) Persisam Putra secara terang-terangan mendukung George Toisutta (Gt) dan Arifin Panigoro (AP), dua calon yang tak masuk dalam rekomendasi sebagai ketua. Dan ini, terus ditentang terutama dari kelompok 78 (K-78).
“Terus terang, saya sudah mengurus sepak bola sejak era Kardono (mantan Ketua PSSI). Tapi tidak ada Ketua PSSI yang sanggup membiayai kompetisi. Itulah mengapa kami tetap mendukung kedua calon tersebut (GT dan AP, Red). Karena mereka sanggup membiayai kompetisi meski tanpa APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah),” kata Harbiansyah.
“Bukannya mengecilkan arti calon ketua lain yang ingin bersaing di bursa Ketua Umum PSSI. Namun dari semua calon, tak seorang pun menyampaikan visi dan misi soal bagaimana sepak bola Indonesia ke depan. Kalau sekadar maju dan masih mengandalkan APBD, semua pasti bisa termasuk saya,” tambahnya.
AP ujar Harbiansyah sudah terbukti mampu mendanai sebuah kompetisi di bawah payung Liga Primer Indonesia (LPI). Dan jika AP atau GT terpilih sebagai ketua dan wakil, Harbiansyah yakin semua kompetisi di Indonesia akan berjalan dengan baik. “Kalau tidak terpilih, saya sangat yakin ISL, Divisi Utama, Divisi I hingga III tak akan berputar. Makanya kami berjuang untuk sepak bola Indonesia dengan mendukung keduanya. Tak ada maksud lain dari kami selain untuk sepak bola nasional,” ujarnya.
Masalah dijegalnya GT dan AP, dikatakan Harbiansyah sudah dilaporkan ke Pangeran Ali Ben Al-Hussein , Wakil Ketua FIFA yang datang ke Jakarta beberapa waktu lalu. Dirinya bersama perwakilan K-78, menguraikan masalah sepak bola Indonesia saat ini. Dan Pangeran Ali lanjutnya sudah menampung semua masukan dari K-78.
“Kami ngotot membela GT dan AP karena demi sepak bola nasional. Sekarang kita lihat, kalau sepak bola tanpa APBD, apakah bisa berjalan? Siapa yang mau menyumbangkan dana besar dan mencari sponsor untuk bergulirnya kompetisi?” kata Harbiansyah setengah bertanya.
Dengan jumlah dana Rp1 triliun untuk satu musim kompetisi yang disiapkan GT dan AP, kata Harbiansyah dunia sepak bola Indonesia bakal kembali marak musim depan.
“Dan Persisam Putra pun sudah pasti tak berkompetisi kalau dana APBD tak lagi diberikan. Kalau bisa saya katakan, jika bukan GT dan AP jadi ketua umum, maka kita ucapkan selamat tinggal buat ISL,” pungkasnya. ***