Target Persisam Putra U-21 meraih prestasi tinggi pada perhelatan Kompetisi Indonesia Super league (ISL) U-21 akhirnya kandas. Di babak semifinal yang dimainkan di Stadion Soemantri Brodjonegoro kemarin sore, tim besutan Aeb Berlain tersebut takluk saat bertemu Semen Padang U-21 dengan skor 1-3. Kekalahan ini membuat Persisam Putra U-21 tinggal berpeluang merebut juara ketiga pada 8 Mei mendatang.

Hendrawan Prakarsa, manajer tim seperti di kutip dari harian sapos malam tadi mengatakan kalau permainan timnya jauh dari kesan memuaskan. Penampilan apik yang selama ini kerap diperlihatkan, sama sekali tak tampak sepanjang 90 menit. Beberapa kesalahan koordinasi membuat permainan sama sekali tak berkembang.
“Kekalahan ini jadi pelajaran sangat berharga buat anak-anak. Artinya mereka memang harus lebih siap bersaing di kompetisi yang ketat. Ini menjadi fakta, kalau pemain seperti tak siap ketika memasuki akhir kompetisi,” ujar Hendra.

Aldair Makatindu dkk sebenarnya tak bermain terlalu jelek. Faktanya mereka bisa mendominasi permainan secara keseluruhan.
Beberapa peluang emas yang dihasilkan duet Aldair Makatindu dan Kiki Bayhaqi selalu gagal menjadi gol. Padahal kesempatan unggul lebih terbuka setelah pemain-pemain belakang Semen Padang, terlihat pontang panting menerima gempuran di babak pertama. Hingga peluit tanda berakhir babak pertama dibunyikan wasit Safii asal Bandung, skor tetap imbang 0-0.

Diawal babak kedua, Persisam U-21 justru kecurian. Berawal dari skema serangan balik cepat, Semen Padang mampu unggul 1-0 melalui Anggia Topano, yang notebene adalah pemain Persisam Putra U-21 tahun lalu. Gol ini tercipta di menit 47. 5 menit berselang, Semen Padang semakin dominan, setelah kiper Pesut Junior, M Ramadhani gagal mengantisipasi bola spekulasi Angga Morina.
Persisam junior bukan tanpa perlawanan. Tertinggal 2 gol, Persisam terus berusaha mengempur pertahanan SP. Aksi Aldair Makatindu di menit 72, berhasil membuat barisan bek Semen Padang membuat kesalahan dengan menganjal top skor sementara tersebut di dalam kotak penalti. Eksekusi penalti Aldair berhasil memperkecil kedudukan menjadi 1-2.
Sayang ditengah usaha Persisam mengejar ketertinggalan, petaka kembali datang. Kembali melalui serangan balik, Semen Padang berhasil menjauh setelah Satria Eka Putra, yang juga mantan pemain Persisam U-21 tahun lalu, mampu memanfaatkan kemelut dimuka gawang di menit 73.
Meski berusaha mengejar ketertinggalan, usaha anak muda Samarinda harus berakhir dengan kekalahan dan merelakan tiket final kepada Semen Padang.
“Kita memang gagal. Tapi saya pikir ini bukan akhir dari segalanya. Meraih juara memang penting, tapi saya pikir berapa banyak pemain di junior ini bermain untuk senior musim depan, itu jauh lebih penting. Pasalnya muara dari pembinaan mereka adalah main di tim senior,” tegas Hendra. (upi)