Aura panas menjelang laga derby Borneo sudah mulai bergulir, seperti dilansir salah satu media nasional yang memberitakan telah terjadi pemukulan yang dilakukan oleh suporter terhadap Pelatih Persiba Hariadi usai mencoba lapangan Stadion Segiri Samarinda Sabtu Sore (07/05).

Menurut berita tersebut pemukulan terjadi saat Haryadi akan memasuki mobil bus yang diparkir di luar stadion untuk menuju hotel. Pada saat itu semua pemain dan official sudah naik kedalam bus dan Hariadi memang salah satu orang terakhir yang menaiki bus karena sebelumnya melakukan wawancara dengan beberapa wartawan.
Bahkan melalui sumber yang sama, Persiba juga dikabarkan telah melaporkan hal ini ke Badan Liga Indonesia (BLI) dan ketua umum Persiba Syahrir HM Taher mengancam jika tidak ada jaminan keamana maka Persiba tidak akan menurunkan pemainnya.
Sontak informasi tersebut membuat terkejut Panpel maupun manajemen Persisam. Melalui Fajrian Nur selaku humas Persisam membantah pemberitaan tersebut.
“Kabar yg menyebutkan ada pemukulan terhadap pelatih Persiba saat ujicoba lapangan sore tadi, itu tdk benar,” Papar Fajrian.
Fajrian juga menambahkan bahwa panpel dan pusamania justru mengawal pemain untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
“Yang benar justru Panpel dan Pusamania yang ada dilokasi saat itu mengawal tim Persiba hingga ke dalam bus seusai latihan, faktanya tidak ada pemukulan,” Fajrian menambahkan.
Sabtu sore memang merupakan jadwal Persiba Balikpapan melakukan ujicoba lapangan dan mendapat antusias tinggi dari Pusamania, ini dapat terlihat dengan banyaknya Pusamania yang hadir untuk menyaksikan latihan tim beruang madu ini meskipun ditengah cuaca yang tidak menentu.
Latihan berlangsung seperti biasa dan untuk menjaga keamanan karena banyaknya yang menonton disertakan pula beberapa polisi untuk berjaga-jaga. Meskipun selama sesi latihan penonton melancarkan psy war tetapi masih dalam batas kewajaran dalam sebuah duel derby pertandingan sepakbola yang syarat gengsi layaknya pertandingan derby lainnya.
Saat sesi latihan berakhir fokus Pusamania berpindah ke pintu keluar para pemain Persiba, disini kembali psy war dilakukan para penonton terhadap para pemain Persiba.
Sebenarnya saat pemain Persiba memasuki Bus beberapa polisi telah bersiaga menjaga keamanan mereka dan dibantu oleh beberapa Panpel maupun pusamania termasuk PusamCyber sendiri.
Redaksi PusamCyber yang berada dilokasipun kaget dengan adanya pemberitaan pemukulan ini, karena dari pemantaun kami dari awal sesi latihan hingga pemain Persiba memasuki bus kami tidak ada melihat tidakkan pemukulan seperti yang diberitakan.
Kami hanya melihat seorang suporter yang tiba-tiba datang berusaha menjangkau dan memegang bagian belakang salah satu official Persiba yang memang termasuk salah seorang yang paling akhir masuk bus saat akan menaiki tangga bus. Apakah  hal ini yang kemudian dianggap dan diklaim sebagian tidak pemukulan?
Sekedar mengingatkan kembali, ketika Persisam bertandang ke Balikpapan akhir tahun lalu pun mendapat psy war yang sama saat di stadion persiba. Bahkan ada salah seorang pemain asing Persisam yang tidak pernah marah, sangat marah pada waktu itu karena diumpat oleh salah seorang penonton saat pemain tersebut masuk ke ruang ganti.
Humas Persisam berharap agar pemberitaan yang tidak benar ini membuat suasan menjadi tidak kondusif.
“Jagan sampai pemberitaan yang tidak benar & menyesatkan tersebut membuat situasi tidak kondusif,” Fajrian mengahkhiri.(PC)