'Soal Kontrak Riedl, Pengurus Lama Harus Tanggung Jawab'
Sumber : Detik Sport
Jakarta - Langkah PSSI memecat Alfred Riedl karena kontrak pelatih asal Austria itu tidak jelas dipertanyakan. Mengenai kontrak, pengurus PSSI bisa meminta pertanggungjawaban dari pengurus lama.
Riedl dicopot dari jabatannya dari pelatih timnas Indonesia, usai pengurus PSSI sekarang mengatakan bahwa dokumen kontrak Riedl tak ditemukan. Selain itu Riedl disinyalir juga menandatangani kontrak dengan individu, bukan dengan organisasi PSSI.
Keputusan PSSI dipertanyakan. Terlebih lagi pemecatan Riedl terjadi hanya sekitar dua minggu menjelang laga Pra Piala Dunia antara tim "Merah Putih" kontra Turkmenistan.
Pengamat sepakbola IGK Manila dalam dialog di MetroTV , Sabtu (16/7/2011) sore WIB, menilai seharusnya PSSI di bawah kepemimpinan Djohar Arifin meminta keterangan dari pengurus sebelumnya terkait kontrak Riedl.
"Kepengurusan lama nggak lari. Bisa dipanggil. Ditanya kontraknya bagaimana, besarnya berapa ada, tandatangannya. Jangan dikorbankan timnas karena kontrak pelatih tidak jelas. Pengurus lama dipanggil, disuruh tanggung jawab," tandas salah satu calon ketum PSSI 2011-2015 itu.
"Saya menyayangkan. Seorang pelatih dan aspel di mana saja di dunia ini diganti bila dia gagal. Mereka tidak gagal, 10 tanding 7 menang dua kalah satu draw. Organisasi boleh saja tidak suka dengan orang, digantikan boleh saja. Tetapi pelatih tidak bisa dimainkan."
Wakil ketua umum PSSI Farid Rahman berjanji bahwa bila nanti kontrak Riedl bisa ditemukan maka pihaknya akan menyelesaikan masalah ini.
"Saya sudah bicara sama Alfred dan Wolf (asisten pelatih Wolfgang Pikal--red) kemarin. Kalau itu memang kontraknya oleh PSSI, aslinya sampai sekarang tidak ada. Kontrak asli akan disampaikan hari Senin, bisa konfirmasi Iman Arif. Kita pelajari kalau ini tanggung jawab PSSI kenapa tidak, bisa kita selesaikan."
Riedl dicopot dari jabatannya dari pelatih timnas Indonesia, usai pengurus PSSI sekarang mengatakan bahwa dokumen kontrak Riedl tak ditemukan. Selain itu Riedl disinyalir juga menandatangani kontrak dengan individu, bukan dengan organisasi PSSI.
Keputusan PSSI dipertanyakan. Terlebih lagi pemecatan Riedl terjadi hanya sekitar dua minggu menjelang laga Pra Piala Dunia antara tim "Merah Putih" kontra Turkmenistan.
Pengamat sepakbola IGK Manila dalam dialog di MetroTV , Sabtu (16/7/2011) sore WIB, menilai seharusnya PSSI di bawah kepemimpinan Djohar Arifin meminta keterangan dari pengurus sebelumnya terkait kontrak Riedl.
"Kepengurusan lama nggak lari. Bisa dipanggil. Ditanya kontraknya bagaimana, besarnya berapa ada, tandatangannya. Jangan dikorbankan timnas karena kontrak pelatih tidak jelas. Pengurus lama dipanggil, disuruh tanggung jawab," tandas salah satu calon ketum PSSI 2011-2015 itu.
"Saya menyayangkan. Seorang pelatih dan aspel di mana saja di dunia ini diganti bila dia gagal. Mereka tidak gagal, 10 tanding 7 menang dua kalah satu draw. Organisasi boleh saja tidak suka dengan orang, digantikan boleh saja. Tetapi pelatih tidak bisa dimainkan."
Wakil ketua umum PSSI Farid Rahman berjanji bahwa bila nanti kontrak Riedl bisa ditemukan maka pihaknya akan menyelesaikan masalah ini.
"Saya sudah bicara sama Alfred dan Wolf (asisten pelatih Wolfgang Pikal--red) kemarin. Kalau itu memang kontraknya oleh PSSI, aslinya sampai sekarang tidak ada. Kontrak asli akan disampaikan hari Senin, bisa konfirmasi Iman Arif. Kita pelajari kalau ini tanggung jawab PSSI kenapa tidak, bisa kita selesaikan."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar