Persisam Ingin Lebih Transparan
Dibanding pengelolaan keuangan musim kompetisi sebelumnya, kini Persisam Putra Samarinda ingin lebih terbuka kepada publik. Segala pengeluaran menyangkut pembiayaan operasional, pengurus Persisam sebisa mungkin ingin diketahui publik Samarinda.
Sekretaris Persisam Putra Samarinda Ahmad Subhan mengatakan, Pesut Mahakam – julukan Persisam Putra Samarinda – siap membeberkan hasil audit oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Perwakilan Kaltim. Segaris maksud diambil bertujuan agar seluruh warga Samarinda mengetahui item pengeluaran klub tercintanya.
“Nanti, kami berencana memaparkan seluruh hasil audit BPK, kebetulan Jumat (22/6) lalu kami memberikan hasilnya. Tinggal diperiksa kelanjutannya,” kata Subhan. Ia menambahkan, sejatinya pemasukan yang bersumber dari uang rakyat. Yakni APBD Samarinda, publik Kota Tepian memang selayaknya paham ke mana saja dana tersebut terbagi.
Yang jelas, ucap dia, biaya kontrak pemain, transportasi serta akomadasi termasuk bagian didalamnya. Gambaran nyata di mana wujud pelimpahan kewenangan uang rakyat diproses secara akuntabel tanpa ada ditutup-tutupi. “Kami hanya mau semua terang benderang, akuntabel, dan transparan,” tuturnya.
Sama halnya dengan Bank Pembangunan Daerah (BPD) Kaltim, setiap tutup buku selalu dihembuskan ke media. Begitu juga dengan Persisam. Semua dapat dilihat di media cetak. “Model kaya BPD Kaltim, satu halaman kami beritakan gamblang,” urai pria yang juga menjabat sebagai Sekretaris Umum Federasi Penjat Tebing Indonesia (FPTI) Kaltim tersebut.
Menurut Subhan, proses audit kini tinggal dikembalikan ke Persisam setelah BPK usai mengkroscek. “Setelah semua kelar, baru kami berikan ke media. Kami ingin memperbaiki sistem. Karena dana Persisam bersumber dari rakyat, tentu kembali ke rakyat,” tutupnya. **
Sekretaris Persisam Putra Samarinda Ahmad Subhan mengatakan, Pesut Mahakam – julukan Persisam Putra Samarinda – siap membeberkan hasil audit oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Perwakilan Kaltim. Segaris maksud diambil bertujuan agar seluruh warga Samarinda mengetahui item pengeluaran klub tercintanya.
“Nanti, kami berencana memaparkan seluruh hasil audit BPK, kebetulan Jumat (22/6) lalu kami memberikan hasilnya. Tinggal diperiksa kelanjutannya,” kata Subhan. Ia menambahkan, sejatinya pemasukan yang bersumber dari uang rakyat. Yakni APBD Samarinda, publik Kota Tepian memang selayaknya paham ke mana saja dana tersebut terbagi.
Yang jelas, ucap dia, biaya kontrak pemain, transportasi serta akomadasi termasuk bagian didalamnya. Gambaran nyata di mana wujud pelimpahan kewenangan uang rakyat diproses secara akuntabel tanpa ada ditutup-tutupi. “Kami hanya mau semua terang benderang, akuntabel, dan transparan,” tuturnya.
Sama halnya dengan Bank Pembangunan Daerah (BPD) Kaltim, setiap tutup buku selalu dihembuskan ke media. Begitu juga dengan Persisam. Semua dapat dilihat di media cetak. “Model kaya BPD Kaltim, satu halaman kami beritakan gamblang,” urai pria yang juga menjabat sebagai Sekretaris Umum Federasi Penjat Tebing Indonesia (FPTI) Kaltim tersebut.
Menurut Subhan, proses audit kini tinggal dikembalikan ke Persisam setelah BPK usai mengkroscek. “Setelah semua kelar, baru kami berikan ke media. Kami ingin memperbaiki sistem. Karena dana Persisam bersumber dari rakyat, tentu kembali ke rakyat,” tutupnya. **

Tidak ada komentar:
Posting Komentar