Munculnya organisasi Masyarakat Pemerhati Sepak Bola Kaltim (MPSK) yang mengecam tindakan Kelompok 78 (K-78) dalam kongres PSSI 20 Mei lalu di Jakarta, ternyata mendapat sorotan dari kelompok suporter Persisam Putra, yang tergabung dalam Pusamania.
Pusamania total dukung Reformasi di PSSI.
Pada pernyataan sikap kemarin pagi di depan Markas Besar (Mabes) Pusamania di Stadion Segiri, Pusamania mengecam apa yang dilontarkan Muchlis Ramlan, selaku juru bicara MPSK.
“Kami selama ini tak pernah mengenal siapa Muclis Ramlan yang mengaku sebagai pemerhati sepak bola di daerah ini. Dia bertemu Agum Gumelar di Jakarta membawa nama masyarakat sepak bola Kaltim. Sekarang yang kami ingin tanyakan, masyarakat mana yang diwakili MPSK,” kata Abdus Somad Fauzan S Hut, Sekum Pusamania.
Dalam aksi yang diikuti ratusan Pusamania tersebut, kelompok suporter dengan baju oranye tersebut mengecam tindakan pada pihak yang memanfaatkan ketidakapahaman masyarakat terhadap persoalan sebenarnya.
“Banyak yang bilang K-78 sebagai biang dari kisruhnya kongres. Padahal mereka tidak tahu kalau K-78 memperjuangkan masa depan sepak bola Indonesia. Pak Agum Gumelar bilang kita bakal kena sanksi dari FIFA, padahal sejak awal sudah ditegaskan kalau FIFA tidak akan menghukum Indonesia atas kisruh di kongres Jakarta,” terangnya.
Dalam orasinya, Fauzan juga menolak adanya intervensi pihak tertentu untuk kepentingan pribadi atau oknum tertentu dalam pemilihan Ketua Umum PSSI. Sebab menurutnya, sepak bola bukan urusan satu atau dua pihak saja, melainkan semua elemen masyarakat.
“Yang jelas kami meminta kepada Komite Normalinsasi (KN), untuk melanjutkan kongres yang deadlock, dengan mendesak pemerintah dan Menpora untuk melaksanakannya. Pastinya pelaksanaan kongres harus bersih dari unsur politis, kelompok apalagi kepentingan pribadi. Dan kami meminta jangan ada tudingan pada K-78 sebagai biang kerok kisruhnya kongres. Terus terang, kami melihat K-78 adalah kelompok reformis yang menginginkan adanya perubahan di tubuh PSSI,” sebut Fauzan.
Pastinya Fauzan meminta kepada kelompok suporter di Kaltim, untuk bersatu mendukung gerakkan reformis di tubuh PSSI demi kebaikan sepak bola nasional. “Makanya kami sangat mengecam apa yang disampaikan MPSK yang menuding K-78 lewat Yunus Nusi, sebagai biang dari kisruhnya kongres,” paparnya. (upi)