J-LO Antar Persisam Meraih Kemenangan
Gol Julio Lopez melalui eksekusi bola mati yang menjurus kencang kegawang I Kadek Wardhana menjadi satu-satunya gol yang tercipta di pertandingan “dramatis” Persisam saat menjamu Pelita Jaya Karawang.

One Goal, One Yellow Card, Referee Not Good
Ya, gol di menit 80′ tersebut sontak disambut gembira penguni “Theater Of Hell” Stadion Segiri Samarinda, mengingat sepanjang laga tim tamu Pelita Jaya mampu menekan daerah pertahanan Persisam. Bahkan, tercatat ada 5 kali peluang emas dan 4 diantaranya harus mengenai mistar gawang Wawan Hendrawan.
Bermain dengan determinasi tinggi, membuat Pelita Jaya mampu menekan Persisam. Bermain tanpa kehadiran Ronald Fagundez di babak pertama, duet Julio Lopez dan Aldair Makatindu terlihat susah menembus lini belakang Pelita Jaya yang dikawal duo legiun asing mereka.
Meski memiliki semangat juang tinggi memenangkan pertandingan. Persisam belum bisa mengoyak jala Pelita Jaya. Hingga jeda turun minum, skor tetap kacamata bagi kedua kesebelasan.
Disisi lain, tensi tinggi yang diperlihatkan Persisam dan Pelita Jaya di babak pertama sedikit terganggu ketidak tegasan wasit asal Malaysia yang memimpin jalannya pertandingan.
Keputusan yang kerap menimbulkan amarah pendukung tuan rumah acap kali diambil wasit berlisensi FIFA tersebut. Sempat diprotes dan ucapan selamat datang di sepak bola Indonesia ala suporter Persisam. Kepemimpinan wasit negeri jiran tersebut mulai membaik.

Banner Ucapan Selamat Datang, Pusamania kepada dua Malaysia di sepakbola Indonesia. Safee Sali/Referee, do u see this?
Memasuki babak kedua, baik Persisam dan Pelita Jaya kembali membuat suasana stadion bergairah. Persisam lebih beruntung, didukung “Penghuni Theater Of Hell” membuat Akbar Rasyid dkk bersemangat membuat gol.
Dan hal yang paling ditunggu-tunggu datang 10 menit sebelum bubaran. Berawal dari free kick didepan kotak 16 Pelita Jaya. Julio Lopez membawa Persisam meraih angka sempurna berkat eksekusi mematikan disudut kiri gawang I Kadek Wardhana. Hendri Susilo, selaku pelatih Persisam pun memuji eksekusi Julio Lopez. “Gol yang berkelas, dingin dan terukur.” urainya.

Debut memuaskan Aldair Makatindu. Meski belum mempersembahkan gol dan hanya bermain 60 menit, penampilan Aldair cukup menjanjikan.
Disinggung mengenai debut Aldair dilini depan Persisam. Menurut mantan bomber Pusam FC tahun 90an tersebut, penampilan Aldair cukup memuaskan meski belum berhasil menyumbang gol. “Dia punya potensi besar, dia hanya harus banyak berlatih dengan senior dan diberikan kesempatan lebih banyak untuk mengasah mental serta pengalamannya bermain di level profesional,” katanya.

Penampilan gemilang Wawan Hendrawan dan barisan belakang Persisam juga tak lepas dari keberuntungan tiang gawang.
Sementara itu, pelatih Pelita Jaya, Misha Radovic, meski kalah mengaku bangga dengan perjuangan anak asuhnya. “Kedua tim bermain sangat bagus dan menghibur penonton Samarinda. Selamat untuk Persisam yang lebih beruntung. Selain itu, Saya memuji perjuangan pemain karena bermain rapih kaki ke kaki dijalankan dengan baik mereka. Hasil akhirnya, inilah sepakbola,” ucapnya.
Terakhir, Hendri Susilo pun harus mengucapkan terimakasih dengan mistar gawang. Berkat tiang mistar, gawang Persisam terselamatkan dari kebobolan.
“Saya justru terkejut dengan permainan Pelita malam ini (Kemarin malam). Pelita sangat berbeda, saya tidak menyangka bertanding dengan determinasi tinggi. Saya justru mencatat lima peluang Pelita yang memang seharusnya menjadi gol tapi gagal karena bentur gawang. Terima kasih kepada gawang,” sahut Hendri seraya disambut tawa Misha Radovic dan semua wartawan yang hadir diruang press confrence Stadion Segiri. (abe)
Persisam Nangkring di 4 Besar
Kemenangan atas Pelita Jaya Karawang, Minggu malam kemarin membuat posisi klasemen Persisam naik 2 strip. Ya, hingga pekan ke-18, pasukan orange bercokol di jajaran empat besar klasemen sementara ISL 2010/2011.
Mengumpulkan poin 29 hasil 9 kali menang dan 2 kali seri, Persisam unggul 2 poin dari Persiwa Wamena dan selisih 3 poin lebih baik dibanding Arema dan Sriwijaya yang berada di posisi 6 dan 7.
Namun posisi Persisam, jika ingin kokoh di empat besar harus ditentukan hasil sisa pertandingan 3 pesaing terdekatnya tersebut. Pasalnya baik Persiwa, Arema maupun Sriwijaya masih mempunyai laga lebih sedikit di banding Persisam.
Hingga kini Persiwa dan Sriwijaya baru bermain sebanyak 17 kali. Laga lebih sedikit dimiliki Arema Indonesia, yang baru memainkan 16 laga. (abe)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar